Senin, 04 April 2011

Makan Bersama Keluarga Menimbulkan Remaja Lebih Baik

Kalian tentu ingin tau setelah membaca judul di atas dan timbul pertanyaan “Apakah benar makan bersama keluarga bias membuat remaja lebih baik?” “Bagaimana hubungannya?”
    Untuk mangetahui pengaruh makan bersama keluarga terhadap perkembangan remaja, dilakukan penelitian terhadap 4.700 remaja. Kepada mereka semua ditanyakan berapa saring mereka makan bersama kaluarga dan seberapa dekat mereka dengan keluarganya????
Hampir 27 % remaja makan bersama keluarga minimal 7 kali dalam seminggu dan sekitar sepertiganya makan satu atau dua kali dalam eminggu, atau tidak pernah sama sekali.
    Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa semakin sering makan bersama keluarga maka semakin kurang kemungkinan remaja menggunakan obat-obatan terlarang, alcohol, dan rokok. Dalam masalah psikis, mereka lebih sedikit mengalami depresi dan rasa rendah diri. Selain itu, prestasinya di sekolahnya juga lebih baek. J
Kegunaan makan bersama keluarga ini lebih terlihat pada remaja wanita, meskipun pada remaja pria juga terlihat. . .
    Jadi, jangan pandang remeh pengaruh dari makan bersama kaluarga. Meskipun suatu hal yang kelihatannya sederhana, akan tapi mempunyai pengaruh yang penting untuk remaja. Makanan yang disajikan tidak harus makanan yang mahal dan lezat, akan tetapi yang terpenting adalah KEBERSAMAANNYA . . . . . !!!!!!!!  Ok. . ! J

Marah? Awas Sakit Jantung?

Kalian mungkin suka mendengar ungkapan “Jangan suka marah nanti jantungan!” L
Ungkapan tersebut mungkin ada benarnya juga.
Sebuah penelitian di AS menunjukan bahwa pria yang berwatak keras lebih sering mengalami sakit jantung lebih awal di bandingkan pria yang berwatak lemah lembut. J
   Penelitian ini melibatknlebih dari 1.000 orang pria. Hasil penelitian menyebutkn bahwa pria yang selalu merasa pada situasi penuh tekanan dengan perasaan marah dan mudah tersinggung akan mengalami resiko gangguan jantung lebih tinggi tiga kali lipat sebelum berusia 55 taahun. Pria dengan kondisi ini juga lebih sering terkena serangan jantung sebelum berusia 55 tahun.
   Dari 1.000 orang tersebut, 8 % nya diduga menderita penyakit jantung lebih awal. Resiko serangan jantung lebih besar terjadi pada pria yang peka dan selalu memendam rasa marahnya. Tidak hanya itu, kemarahan juga bias meningkatkan resiko depresi (tekanan batin) dan kecemasan yang terkait

Kolam Renang Memicu Serangan Asma

Mungkin di antara kalian pernah mendengar kalau berenang baik untuk penderita asma!!! Ternyata hal itu tidak benar, justru berenang dapat memperberat asma yang dideritanya, bahkan orang yang sehat juga dapat menderita asma apabila sering berenang.
Hal ini berhubungan dengan klorin yang sering digunakan untuk desinfektan pada kolam renang. Klorin dapat menyebabkan gangguan pernapasan bagi para perenang, seperti munculnya serangan asma setelah mereka berenang setelah beberapa menit.
Pada penelitian terlihat perenang yang berada dalam kolam renang selama 6-8 menit, tiga kali lebih sering mengalami serangan asma (asma yang dipicu oleh olahraga) disbanding apabila mereka berenang di kolam yang mengandung kadar klorin rendah etau berolahraga di darat.
Kadar klorin yang dianjurkan sebagai desinfektan untuk kolam renang mempunyai batas hingga 2 ppm. Akan tetapi untuk mempunyai serangan asma, klorin dengan batas tersebut dapat menyebabkan iritasi dan penyempitan pada saluran napasnya. Oleh karena itu, untuk yang mempunyai riwayat asma tetapi menyukai olahraga berenang dapat tetap melanjutka hobinya, akan tetapi dengan menggunakan kolam renang berkadar klorin rendah (dibawah 0,5 ppm) . . .  J

ABG Rawan Osteoporosis

Apakah kalian tau kalau ABG (Anak Baru Gede ) juga dapat terserang osteoporosis? Mungkin di antara kalian banyak yang tidak mempercayainya. Karena yang kalian tau, osteoporosis umumnya terserang orang tua dengan usia diatas 50 tahun (manula).
        Apakah osteoporosis itu? Mengapa ABG juga rawan terkena osteoporosis? Simaklah penjelasan di bawah ini. . .!
        Osteoporosis (pengeroposan tulang) merupakan gangguan dengan karakter kepadatan massa tulang yang menurun karena adanya gangguan struktur pada jaringan tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan mempermudah terjadinya fraktura khususnya di daerah panggul, tulang belakang, dan lengan.
        Osteoporosis biasanya jarang atau tidak menunjukan gejala sama sekali, akan tetapi gejala awal osteoporosis umumnya ditandai dengan rasa sakit khususnya didaerah punggung yang diikuti dengan fraktura tulang belakang sehingga menimbulkan rasa sakit yang hebat.
        Meningkatnya risiko ABG terkena osteoporosis berhubungan dengan gaya hidup yang diterapkan oleh ABG pada saat ini. Misalnya kecenderungan ingin memiliki tubuh yang langsing, suka merokok, mengonsumsi alcohol, dan enggan terkena oleh sinar matahari.
        Banyak ABG ingin terlihat langsing sehingga akhirnya mereka menolak minum susu dengan alasan takut gemuk. Remaja putrid umumnya enggan terpapar matahari karena takut kulitnya menjadi hitam. Hal ini menyebabkan terjadinya kuakurangan vitamin D.
Kebiasaan merokok yang sydah menjadi hal umum lingkungan ABG juga menjadi penyebab osteoporosis. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh, begitu juga dengan mengonsumsi alcohol.
        Apabila gaya hidup yang diterapkan ABG masih seperti itu, bahkan tidak mau menerapkan gaya hidup sehat dengan gizi yang seimbang, maka dikhawatirkan ABG akan menjadi generasi osteoporosis dalam dua puluh atau tiga puluh tahun yang akan datang.
        Apakah kalian ingin termasuk generasi osteoporosis? Tentu saja tidak, kan? Maka mulailah dari sekarang untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D setiap hari. . . JJJ