1. Tentukan Karakter MADING
Sebuah MADING yang ada di masjid tentu saja berbeda muatannya dengan MADING yang ada di jurusan. MADING di sekolah tentu beda dengan MADING kampus. Penetapan Karakter MADING sangat penting. Hal-hal seperti : Segmen Pembaca, Isu yang diusung, Jadwal Terbit, Gaya Bahasa adalah beberapa hal utama yang membuat MADING punya karakter yang menentukan pengelolaannya kedepan.
Tidak perlu bingung, untuk MADING pada tahap-tahap awal, mencontek karakter sebuah (sekali lagi –SEBUAH) – majalah atau tabloid adalah cukup efektif. Contoh : SABILI dengan karakter sedikit keras dan pedas, segmen pembacanya aktifis Islam, terbit dua minggu sekali, gaya bahasa blak-blakan, atau misal yang lain TARBAWI dengan karakter lembut (sehingga di kalangan penulis ada yang menyebut gaya bahasa TARBAWI), segmen pembaca masyarakat umum, terbit dua minggu sekali dst,dst,dst. Dan yang tak kalah penting JANGAN PERNAH MENIRU KARAKTER SURAT KABAR.
2. Susun Kepengurusan MADING
MADING profesional melibatkan orang-orang profesional, bukan sekedar orang yang punya hobi tempel-menempel. INGAT !!!! MENGELOLA MADING SAMA SULITNYA dengan MENGELOLA MEDIA LAIN.
Susunan kepengurusan seperti pemimpin redaksi, sidang redaksi, atau redaktur, ilustrator adalah contoh posisi-posisi vital dalam pengelolaan mading. Jadi jangan pernah remehkan posisi-posisi kepengurusan profesional di MADING,
Seperti yang dikatakan Aa’ Gym bahwa profesional adalah : BUKAN WAKTU SISA. Percayalah !!! MADING yang dikelola dengan waktu sisa, adalah MADING yang juga akan sekedar menjadi tempelan-tempelan yang kurang berarti.
3. Jangan remehkan Lay Out MADING
Disinilah keunikan MADING yang tidak dimiliki oleh media lain. Ada dua kali penataan layout MADING : pertama, perancangan ketika pengetikan (untuk yang dikerjakan dengan komputer) atau penulisan (untuk yang ditulis dengan tangan) dan kedua, perancangan susunan di MADING. Ada 5 (lima) urutan kerja yang penting untuk diikuti :
Gb.1 Contoh layout mading a. Buat sketsa penempelan tulisan-tulisan di mading sebagai acuan utama perancangan dan penempelan
Ada beberapa hal pula yang perlu diperhatikan ketika membuat sketsa ini :
Ø Ukuran MADING
Ø Ukuran kertas
Ø Jumlah Artikel yang hendak ditampilkan
Ø Gambar dan aksesoris lain
Ø Ruang kosong !!!!
b. Pengetikan, ukuran huruf, perpaduan antar lembaran
Catatan penting :
Walaupun dikerjakan terpisah, kalo bisa ada kesepakatan yang dipimpin oleh seorang penata Lay Out tentang bagaimana lembar-lembar itu seharusnya tampil.
SUMBANGAN dari KONTRIBUTOR sebaiknya diminta dalam bentuk file, sehingga bisa diedit oleh team MADING.
Kertas A4 jangan langsung ditempel begitu saja, apalagi kalau MADING-nya kecil. Space atas, bawah, kiri, kanan dari tulisan ke pinggiran kertas jangan terlalu jauh.
Dan satu lagi catatan yang juga harus diperhatikan : Panjang artikel di MADING sebaiknya tidak lebih dari 2 lembar kertas A4 (sekitar 1000 kata), karena dia akan dibaca sambil berdiri (kalau terlalu panjang kan capek !!!!)
c. Pemilihan warna dan aksesoris
Banyak yang terjebak untuk membuat MADING menjadi semarak dengan menambah warna-warna yang mencolok. Padahal MADING yang baik adalah MADING yang tampilannya sederhana dengan daya tarik pada aksesoris-aksesoris sederhana yang berkarakter kuat, misalnya : GARIS di sudut, BUNGA-BUNGA di sudut, GARiS memanjang di bagian bawah, warna mencolok di sisi kiri MADING (Ingat Teori OTAK KIRI dan OTAK KANAN)
d. Penempelan yang cermat
SERING penulis dapati, tampilan MADING terganggu dengan bekas lem yang menggembung di sudut kertas. Atau sudut-sudut yang tidak tertempel rapi karena pengeleman yang tidak merata.
Hati-hati !!! Kesan cermat pada pengelolaan MADING berpengaruh besar pada keasyikan membaca.
Gb 2. Luas Pandangan Atas Bawah MADING e. Penempatan MADING
Yang tak kalah penting adalah penempatan MADING, ketinggian, pencahayaan, ruang baca mampu memberikan kenyamanan tersendiri dalam membaca MADING.
MADING yang terlalu tinggi membuat pembaca harus mendongak hingga lelah, mengganggu keasyikan membaca MADING (INGAT PENELITIAN membuktikan PENGLIHATAN BAWAH lebih LUAS DARIPADA PENGLIHATAN ATAS). Atau cahaya matahari yang mengganggu juga harus diperhatikan.
4. Komersialisasi MADING
PASANG IKLAN di MADING ? Kenapa tidak ?
Teori advertising mengajarkan sebuah hal sederhana : Semakin tinggi rating pembaca, semakin efektif pula sebuah media untuk tempat promosi.
MADING yang profesional bahkan bisa hidup dari IKLAN. Pengelolaan IKLAN yang baik juga mencegah orang yang tidak bertanggung jawab menempelkan pengumuman seenaknya di MADING.
5. Buka Cabang MADING
Kenapa tidak ?
Teori bisnis mengajarkan kita untuk membangun BRAND IMAGE yang baik, salah satunya adalah menunjukkan bahwa merk MADING yang kita kelola tersebar dimana-mana. Jadi ketika orang mendengar nama HARMONI, maka yang langsung terfikir adalah MADING yang PROFESIONAL.
Berani ?
6. Buka Jalur Interaktif MADING dengan pembaca
Perhatikan trend media saat ini. MEDIA INDONESIA yang dulu cuma surat kabar, kini melebarkan sayap dengan METRO TV. Group KOMPAS dengan Cyber KOMPAS. 99,9 FM dengan majalah NinetyNiners, Tabloid MQ, MQ FM, MQTV. Dll.
So, MADING profesional juga harus memperhatikan aspek pengembangan segmen pembaca. BANGUN SITUS MADING, (Sepengetahuan penulis belum ada satupun di Indonesia), BUKA EMAIL MADING, , cantumkan nomor hotline mading, buka kotakpos mading.
7. Buat Acara Jumpa Pembaca MADING dan pelatihan-pelatihan pengelolaan MADING
MADING yang baik adalah MADING yang dikelola dengan profesionalisme penuh. Hal yang paling susah dari marketing adalah maintenance.
Ketika anda sudah mempunyai pembaca setia, layani mereka dengan sepenuh hati, berikan insentif lebih karena membaca MADING anda. Kajian khusus bersama pembaca, polling pembaca adalah program-program pelengkap yang bisa membuat MADING anda semakin dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar